GRESIK - Edukasi mengenai rumah sehat belum sepenuhnya menjangkau anak usia dini. Kondisi ini kemudian menggerakkan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk memperkenalkan fitur rumah sehat dan konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) lewat permainan edukasi di Taman Kanak-kanak (TK) Muslimat NU 292 Istiqlaliyah, Gresik, Sabtu (9/9/2022).
Ketua tim KKN Tematik ini, Adinda Sih Pinasti Retno Utami ST MT menuturkan, konsep rumah sehat dan perilaku hidup sehat merupakan isu krusial yang harus terus diajarkan dalam sebuah keluarga. Pada masa emasnya, anak-anak cenderung memiliki daya serap tinggi yang dapat memengaruhi kebiasaannya di masa mendatang. “Untuk itu, orang tua memiliki peranan penting dalam mendampingi proses belajar anak, termasuk mendorong terciptanya rumah sehat, ” terang Dinda, sapaannya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian ini merancang dua permainan edukasi dengan metode narasi dan metode role play (bermain peran). Selama permainan ini berlangsung, lanjut Dinda, anak-anak akan dijadikan satu tim dengan orang tuanya masing-masing. “Hal ini bertujuan untuk meningkatkan bonding antara orang tua dan anak, ” urainya.
Baca juga:
Digitalisasi BUMDes Guna Dukung SDGs
|
Mahasiswa KKN Tematik ITS tengah mencontohkan teknis permainan Jalan-jalan Menuju Rumah Sehat
Konsep permainan pertama yang dibawakan oleh tim KKN Tematik ITS adalah Jalan-jalan Menuju Rumah Sehat. Tak jauh berbeda dengan sistem permainan Ular Tangga, permainan ini dilakukan di atas karpet bergambar dengan cara melompat dari batu ke batu yang lain. Untuk mencapai titik paling akhir, anak-anak terlebih dulu harus menjawab pertanyaan dan menyelesaikan tantangan terkait rumah sehat dan PHBS yang diberikan tim ITS.
Sedangkan konsep permainan kedua yang diusung adalah Aku Tinggal di Rumah Sehat. Permainan ini memanfaatkan properti berupa maket berbentuk rumah untuk memperkenalkan fitur-fitur rumah sehat dan fungsinya. “Kami meminta para siswa untuk menjatuhkan styrofoam di atas maket untuk membuktikan bahwa atap rumah yang miring dapat mengalirkan air hujan dengan baik, ” terang Dinda.
Dinda menambahkan, antusiasme siswa dan para orang tua saat kegiatan ini sangatlah tinggi. Para siswa, imbuhnya, mengaku senang saat bermain dan berdiskusi dengan orang tuanya mengenai topik rumah sehat. “Para guru juga dapat diajak bekerja sama dengan baik oleh dosen dan mahasiswa ITS, ” ujar perempuan yang meraih gelar magisternya di ITS tersebut.
Tim KKN Tematik ITS memperkenalkan permainan Aku Tinggal di Rumah Sehat menggunakan maket kepada para siswa
TK Muslimat NU 292 Istiqlaliyah ini dipilih sebagai lokasi pengabdian sebab keberagaman latar belakang siswanya. Selain itu TK ini dinilai memiliki kelas matrikulasi khusus bagi siswa yang sudah lulus, namun belum cukup umur untuk melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar (SD). Kegiatan edukasi yang berlangsung 13 Agustus lalu ini turut melibatkan enam dosen dan delapan mahasiswa Departemen Arsitektur ITS.
Dalam mempersiapkan kegiatan ini, tim KKN Tematik ITS membutuhkan waktu selama tiga minggu untuk membuat properti. “Meski sempat mengalami kendala seperti sulitnya melakukan pendekatan terhadap siswa, kegiatan ini dapat berjalan lancar usai beberapa kali melakukan latihan, ” paparnya.
Ke depan, kegiatan ini rencananya akan dilanjutkan dengan edukasi rumah sehat yang lebih detail untuk jenjang SD. Tak hanya itu, Dinda juga berharap edukasi rumah sehat ini dapat semakin mendarat ke segala lapisan masyarakat. “Semoga masyarakat bisa menyadari bahwa dengan melibatkan anak-anak, kita bisa mewujudkan PHBS dan rumah yang sehat, ” tutupnya.(*)
Reporter: Erchi Ad’ha Loyensya
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal