UNAIR Ajak Universiti Kebangsaan Malaysia dalam Program Joint Class

    UNAIR Ajak Universiti Kebangsaan Malaysia dalam Program Joint Class

    SURABAYA – Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mengunjungi Universitas Airlangga pada Rabu (28/9/2022). Dalam kunjungan itu, diadakan strategic meeting untuk membahas program kerja sama antara UKM dan UNAIR.

    Wakil Rektor UNAIR Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA Drh menyambut dan menantikan kerja sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia. “UKM juga sudah memiliki reputasi internasional yang luar biasa dan UNAIR mengikuti itu. Kita sekarang sudah di posisi top #369, artinya masuk lingkup yang layak kita melakukan kerja sama.”

    Prof Dr Bambang juga melakukan penawaran program joint class. Yakni, kuliah bersama antara mahasiswa UNAIR dan mahasiswa UKM. Selain itu memungkinkan untuk menghadirkan dosen dari UKM ataupun mengirimkan dosen UNAIR ke UKM.

    Pada akhir sesi diskusi, Prof Bambang berharap kerja sama awal itu dapat membuka peluang untuk bentuk-bentuk kolaborasi lainnya. “Bukan hanya terkait pembelajaran saja. Tapi, juga peluang-peluang lain yang nanti akan berlanjut dalam kolaborasi riset atau community development, ” tutupnya.

    Dalam pembahasaan kerja sama itu, perwakilan Airlangga Global Engagement (AGE) Nastiti Apriliana menjelaskan profil singkat UNAIR, program, kinerja, mitra, fasilitas, hingga teaching industries yang dimiliki UNAIR. “Untuk international degree program kami punya program semester base yang kami sebut dengan AMERTA yang kami tawarkan untuk bachelor dan juga master.”

    MoA

    Sementara itu, Perwakilan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Prof Dr Fariza menyatakan, antara UKM dan UNAIR telah melakukan Memorandum of Understanding (Mou). Namun, Fariza berharap hasil kerja sama tersebut dapat mencapai Memorandum of Agreement (MoA).

    “Supaya kita lebih dekat dengan fakultas, mungkin kita bisa mendiskusikan untuk MoA, ” tegasnya.

    Menambahkan pernyataan perwakilan UKM tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UKM Prof Dr Kadaruddin Aiyub menanggapi bahwa ranking QS World University bukan prioritas utama. “Kita juga fokus untuk menghasilkan pakar yang berakhlak berjiwa nasionalisme.”

    “Kami perlu meneliti secara pribadi dengan pihak fakultas lebih lanjut. Supaya kami juga bisa menjalankan program yang sama sehingga keduanya (AMERTA dan program UKM, Red) mendapatkan manfaat yang jelas, ” imbuhnya.

    Terkait kuliah tamu, Kadaruddin menanggapi bahwa program tersebut adalah awal yang bagus. Menurutnya, tawaran program joint class dapat terjalin dengan kuliah tamu secara daring maupun atau tatap muka.

    Di sisi lain, Wakil Dekan III FISIP Irfan Wahyudi S Sos M Comms PhD menanggapi bahwa FISIP telah bekerja sama dengan UKM sejak 2020. “Sudah ada beberapa kali kuliah tamu yang menghadirkan para dosen-dosen dari UKM. Dan, kami joint class menghadirkan mahasiswa dari UKM dan UNAIR yang berkolaborasi di kelas berdiskusi.”

    Penulis: Muhammad Mu’afa Rahman

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Polres Gresik Berhasil Ungkap Misteri Mayat...

    Artikel Berikutnya

    Sekda Kabupaten Gresik Sambut Hangat 250...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami